Dua Puluh Empat!
tak ada yang mesti digumamkan pada pukul dua puluh empat,
karena di dalam hati ini, juga hatimu, sedang tualang ke lain tubuh
aku ke masa lalu, kau ke masa depan, sedang waktu berkutat, tak mau lewat
aku masuk dalam buaian sejarah yang tak begitu terang,
engkau pergi ke dalam ramalan hari esok yang juga samar
faktanya, negeri ini tengah kesepian, sesunyi pukul dua puluh empat.
tak ada yang mesti dituliskan pada pukul dua puluh empat,
karena di dalam otak ini, juga otakmu, sedang tirakat ke lain goa
aku ke keliruan, engkau ke kebenaran, sedang kesucian tak pergi ke manapun
aku masuk dalam filosofi tanpa norma yang dilaknat agama
engkau yakin dengan segala temuan semu yang diamini mayoritas
faktanya, negeri ini terlampau berat menahan beban perdebatan tanpa ujung
tak ada yang mesti diucapkan pada pukul dua puluh empat,
karena di dalam mulut ini, juga mulutmu, air liur menggumpal dan menyumpal
aku kehabisan kata, kau kelebihan kalimat, sedang bahasa tak bisa dirahasiakan
aku masuk dalam belantara kamus tanpa rumus kebajikan
engkau asik dengan kaidah tata bahasa kemanusiaan
faktanya, negeri ini dibesarkan oleh kata-kata-hingga jadi bencana kata-kata
2017-2020