Hidup dalam Penolakan : Mengenang Pramoedya Ananta Toer

Oleh Jafar Fakhrurozi Tiada yang menyangka, bahwa seorang anak yang menamatkan bangku SD selama sepuluh tahun kemudian menjadi penulis besar. Tak ada juga yang menyangka bahwa seorang penulis besar di Indonesia mengalami nasib yang amat tidak beruntung. Itulah Pramoedya Ananta Toer, seorang pengarang kelahiran Blora, 6 Februari 1925. Pengarang paling produktif di Indonesia ini semasaLanjutkan membaca “Hidup dalam Penolakan : Mengenang Pramoedya Ananta Toer”

Jafar Fakhrurozi

SAYA di akta lahir tanggal 26 September 1983. Di desa Panjalin Kidul, Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka. Di bagian timur, berbatasan langsung dengan Desa Babakan, Ciwaringin, Kabupaten Cirebon. Karena tinggal di perbatasan, saya bisa menggunakan dua bahasa daerah. Basa Sunda dan Cerbon. Sebenarnya, saya lebih suka dikelompokkan ke dalam suku sunda, tapi apa daya, orangtuaku menamaikuLanjutkan membaca “Jafar Fakhrurozi”

Pagi di Teluk Lampung

sebelum pagi usai, arak-arakan angin mulai gusar berputar-putar lalu lesap ke peluk teluk aku melihat nasibku, seperti hilir mudik perahu dari keramaian ke keramaian yang lain jangan pernah menuju sepi, katamu suatu waktu sebab dalam kesepian, mata maut berpagut bersyukur, karena pagi selalu kembali membawa embun dan menyimpannya di sepanjang jig1 ikan-ikan terkapar di tepiLanjutkan membaca “Pagi di Teluk Lampung”

JAFAR FAKHRUROZI

Hanya puisi, orasi, dan testimoni

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai